Proses Perencanaan
November 13, 2009 by wungkar
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan adalah proses penentuan apa
yang harus dilakukan oleh perusahaan dan bagaimana cara terbaik untuk melakukan
hal tersebut. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain; pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan
dapat berjalan. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan
merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal
adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka
waktu tertentu.
Dalam proses manajemen, yang menjadi
titik awalnya adalah perencanaan. Jadi perencanaan sebagai awal kita melakukan
proses manajemen sebelum kita melakukan pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan.
Menurut George R. Terry perencanaan
adalah: “planning is the selecting and relating of fact and the making and
using of assumption regarding the future in the visualization and formulating
of proposed activities believed necessary to achieve desired result”.
Dalam pengertian tersebut bisa kita
simpulkan antara lain:
- Perencanaan merupakan kegiatan yang harus didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret.
- Perencanaan merupakan suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan datang.
- Perencanaan mengenai masa yang akan datang dan menyangkut tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan terhadap hambatan yang mengganggu kelancaran usaha.
Pada intinya perencanaan dibuat
sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah
organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut
dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu.
Empat Tahap Dasar Perencanaan
Semua kegiatan
perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini:
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau
serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau
kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas,
organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak
efektif.
Tahap
2 : Merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan
posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber
daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting,
karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah
keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan
informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi
dalam organisasi.
Tahap 3 : Mengidentifikasi segala
kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan
dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk
mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu
diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu
organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun
sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.
Tahap
4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Tahap terakhir
dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagaialternatif kegiatan
untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan
alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.
Perencanaan Operasional
Perencanaan
operasional diturunkan dari perencanaan taktis, mempunyai fokus yang lebih
sempit, jangka waktu yang lebih pendek (kurang dari 1 tahun) dan melibatkan
manajemen tingkat bawah.
- Perencanaan Strategis
Perencanaan
strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5 tahun) untuk mencapai
tujuan strategis. Fokus perencanaan ini adalah organisasi secara keseluruhan.
Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana secara umum yang menggambarkan
alokasi sumberdaya, prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk mencapai
tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak.
- Faktor Waktu dan Perencanaan
Perencanaan merupakan salah
satu fungsi dari manajemen atau pengelolaan termasuk pengelolaan komunikasi,
baik ditinjau dari segi proses, bentuk maupun komponen-komponen atau
unsur-unsur.
Dari sudut proses, pengelolaan
mencakup unsur-unsur dalam manajemen, baik secara lengkap maupun secara
sederhana. Secara lengkap unsur-unsur tersebut terdiri dari penelitian
pengembangan (litbang); perencanaan; pengorganisasian; pelaksanaan/
pengkomunikasian; monitoring/pengawasan; dan penilaian. Secara singkat unsur
tersebut dikenal dengan POAC (Planning Organizing, Actuating dan Controlling).
Setiap unsur harus mampu didefinisikan baik secara logis maupun akademis. Dari
masing-masing definisi setiap unsur/komponen tidak boleh tumpang tindih. Proses
pengelolaan, bisa berbentuk lingkaran (cycle) termasuk proses komunikasi.
Dari sudut objek, perencanaan
memerlukan faktor-faktor untuk pelaksanaannya, yaitu man, money, material, dan
method untuk mencapai tujuan.
Di samping faktor proses dan objek juga harus
diperhatikan komponen-komponen dalam proses komunikasi, seperti komunikator,
pesan, media, komunikan, efek, feed back, tujuan, dan lingkungan yang turut
mempengaruhinya.
Konsep Dasar Perencanaan terutama
yang menyangkut pengertian merupakan langkah yang strategis di dalam menguasai
konsep-konsep serta indikator-indikator dari perencanaan itu sendiri.
Perencanaan merupakan proses karya
yang berkesinambungan sampai pada tahap pelaksanaan dan bahkan sampai pada
tahap evaluasi. Seorang perencana selalu berusaha mengorganisasikan
sumber-sumber atau faktor-faktor, seperti orang, material, dana dalam proses
pengerjaan suatu kegiatan. Perencanaan juga merupakan langkah kedua dalam
pengelolaan kegiatan setelah mengidentifikasi masalah-masalah, baik dari hasil
penelitian maupun dari pengumpulan data yang sederhana.
Kurangnya berfikir strategis dan
tidak mantapnya perencanaan dalam kegiatan komunikasi akan menimbulkan
kontroversi daripada memecahkan masalah. Dalam perencanaan, sering berkaitan
dengan istilah goal dan objective di samping meliputi pendekatan-pendekatan dan
strategi yang harus diadakan.
Proses perencanaan melibatkan
berbagai unsur di antaranya menurut Harold Koontz adalah menentukan tujuan,
menetapkan premis-premis serta mencari dan menyelidiki berbagai kemungkinan
rangkaian tindakan yang diambil.
Dalam penilaian tiap-tiap
kemungkinan yang diselidiki berdasarkan pertimbangan untung rugi serta
faktor-faktor yang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Harus
disadari bahwa perencanaan banyak menghadapi faktor-faktor yang tidak pasti dan
berubah-ubah sehingga penilaian terhadap kemungkinan tersebut sangat sulit
untuk dilakukan.
Adapun unsur-unsur perencanaan
adalah sebagai berikut:
- Tujuan.
- Policy.
- Prosedur.
- Progress (kemajuan).
- Program.
Fungsi dan manfaat perencanaan dalam
dunia modern semakin mendapat tempat yang paling penting karena di samping
nilai manfaat juga fungsinya pun semakin dirasakan. Manfaat dan fungsi
perencanaan dapat disimpulkan, sebagai berikut:
- Perencanaan itu penting karena di dalamnya memuat garis-garis tujuan baik yang berjangka panjang ataupun pendek serta digariskan pula apa saja yang harus dilakukan agar tercapai tujuan-tujuan tersebut.
- Perencanaan berfungsi sebagai petunjuk (guide) bagi semua anggota organisasi.
- Perencanaan merupakan proses yang terus-menerus.
- Perencanaan berfungsi sebagai alat pengendali.
- Perencanaan yang baik menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien.
Faktor waktu mempunyai pengaruh
sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal yaitu :
1. Waktu sangat diperlukan untuk
melaksanaakan perencanaan efektif
2. Waktu sering di perlukan setiap
langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variabel-variabel dan
alternatif-alternatif,karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan
memperhitungkan semua kemungkinan.
3. Jumlah waktu yang akan dicakup dalam
rencan harus dipertimbangkan.
Factor waktu lainnya yang
mempengaruhi perencanaan adalah seberapa sering rencana-rencana harus ditinjau
kembali dan diperbaiki..ini tergantung sumber daya yang tersedia dan drajat
ketetapan perencanaan manajemen.
Waktu perkiraan akan menjadi masukan
penting sebagai teknik lainnya digunakan untuk mengatur struktur dan semua
proyek. Menggunakan teknik estimasi waktu yang baik dapat mengurangi
proyek-proyek besar ke sejumlah proyek-proyek kecil.
Daftar Pustaka :
Link : (http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=perencanaan+operasional&source=web&cd=1&ved=0CBgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fimages.nisasigit.multiply.multiplycontent.com%2Fattachment%2F0%2FS9ZP2gooCHcAABijioU1%2FPerencanaan%2520Operasional.ppt%3Fkey%3Dnisasigit%3Ajournal%3A26%26nmid%3D332956688&ei=zQ7NTqfwAYHkrAfa4dDtDA&usg=AFQjCNG7MSQtajPeCETnHJvJ6Uoh4VwKyQ&cad=rja)
PENERAPAN TUJUAN PERENCANAAN
Tujuan Perencanaan
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
MANFAAT PERENCANAAN
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan berbagai alternative terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan,
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
PRINSIP PERENCANAAN
Secara umum prinsip perencanaan menurut Abe dalam Ovalhanif (2009) adalah:
1. Apa yang akan dilakukan, yang merupakan jabaran dari visi dan misi;
2. Bagaimana mencapai hal tersebut;
3. Siapa yang melakukan;
4. Lokasi aktivitas;
5. Kapan akan dilakukan, berapa lama;
6. Sumber daya yang dibutuhkan
posted: 22 Juni 2011 in Artikel
Sumber : http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2077093-tujuan-perencanaan-dan-manfaat-perencanaan
PEMBUATAN KEPUTUSAN PERENCANAAN
Tipe-tipe keputusan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
Keputusan-keputusan yang di program(programmed
decisions) adalah satu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan dan
prosedur.keputusan ini rutin dan dilakukan berulang-ulang.
Keputusan-keputusan yang tidak di
program(non-programmed decisions)adalah suatu keputusan yang berkenan dengan
masalah-masalah khusus , khas dan tidak terbiasa.
Keputusan-keputusan dengan kepastian , resiko dan
ketidak pastian, dimana pembuatan keputusannya untuk masa depan atau masa yang
akan datang.
3 macam keputusan-keputusan kepastian, resiko dan
ketidak pastian.
- Dalam kondisi kepastian(certainly),bahwa menejer dapat mengetahui apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang sebab tersedia informasi yang akurat, terpecaya dan dapat diukur sebagai dasar keputusan.
- Dalam kondisi resiko/risk, bahwa manajer mengetahui besarnya probabilitas kemungkinan hasil ,tetapi informasi yang lengkap tidak tersedia.
- Kondisi ke tidak pastian (uncertainty),bahwa manajer tidak dapat mengetahui probabilitas dan tidak mengetahui hasil-hasil dan menyangkut keputusan kritis dan yang paling menarik.keputusan dapat diambil dengan menggunakan metode kuantitatif(perhitungan statistik) untuk mengantisipasidan memperkirakannya.
B. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN :
Pemahaman dan perumusan masalah,bahwa setiap keputusan
harus dapt dipahami dengan perumusan masalah yang tepat dan akurat.
Pengumpulan dan analisa yang relevan,bahwa setiap
pengumpulan keputusan harus mempunyai analisa yang relevan dan nyata dalam
pengambilan keputusan.
Pengembangan alternatif-alternatif ,bahwa setiap pengembangan
keputusan-keputusan dalam perumusan dan pengumpulan data harus dikembangkan
secara alternatif-alternatif suatu keputusan.
Evaluasi alternatif-alternatif,bahwa setiap
mengevaluasi suatu keputusan harus dengan komposisi,data yamg lengkap dan
seimbang.
Pemilihan alternatif terbaik,bahwa setiap pemilihan
suatu keputusan harus dengan konsep-konsep data alternatif yang terbaik.
Implementasi keputusan,bahwa setiap keputusan harus
mempunyai perlengkapan yang matang dalam mengambil suatu keputusan.
Evaluasi hasil-hasil keputusan,bahwa setiap keputusan
harus mempunyai hasil-hasil yang akurat ,analisa yang tepat.yang nantinya dapat
di evaluasi dan di kembangkan kembali sehingga menjadi hasil yang memuaskan.
Sumber: http://kodokoala.blogspot.com/2012/10/proses-perencanaan-penetapan-tujuan-dan.html#ixzz2C6zVxFTqhttp://kodokoala.blogspot.com/2012/10/proses-perencanaan-penetapan-tujuan-dan.html#ixzz2C6zVxFTq
0 komentar:
Posting Komentar